Komentar Afifah Afra di Twitter tentang Buku yang Dituduh Porno
Solo- Beberapa pekan terakhir sejumlah buku menjadi pembicaraan karena dituduh porno. Salah satunya adalah karya Jazimah Al-Muhyi. Buku tersebut berjudul Ada Duka di Wibeng. Menurut beberapa media, buku tersebut mengandung unsur porno. Tak pelak, banyak pembaca setia buku-buku Jazimah Al-Muhyi keheranan dan protes. Ada beberapa alasannya. Satu, buku itu tentang perkembangan moral pada remaja sekarang. Dan, pada bab itu bukan bermaksud untuk mengumbar cara/trik seks seperti yang diungkap media. Tulisan tersebut ditulis tentang Akta yang tidak setuju dengan adanya penggalakan slogan ‘seks before married‘ dengan ‘do it savely‘
Ketidaksetujuan itu juga bukan hanya dari kalangan pembaca, bahkan penulis terkemuka seperti Afifah Afra juga mengungkapkan di twitternya (@afifahafra79) tidak setuju bahwa buku ADdW mengandung unsur pornografi.
Simak beberapa tweetnya ya!
1. Di media2 sedang rame dibicarakan tentang #penarikanbuku #DAK dari perpustakaan SD, buku itu dinilai sbg #bukuporno
2. Di antara buku yang ditarik adalah #AdaDukadiWibeng yg dituduh #bukuporno krn ada tulisan tentang KB kalender
3. Saya pun coba buka buku tsb, dan sama sekali tak saya lihat unsur yg menyebut itu #bukuporno
4. KB kalender disebut pd obrolan anak2 SMA yg ‘bandel’ dan si tokoh justru tak setuju. Jd sy heran knp #AdaDukadiWibeng disebut #bukuporno
5. Memang buku itu tak cocok masuk perpustakaan SD, krn logikanya tll remaja, dan di buku tsb juga jelas2 dicantumkan utk remaja #bukuporno
6. Yg saya sesalkan, di media2diberitakan dg gencar bahwa #AdaDukadiWibeng itu #bukuporno
7. Ini namanya pembunuhan karakter. Jazimah al muhyi, penulis #AdaDukadiWibeng bahkan sangat anti #bukuporno
8. Dan penerbit buku tsb, Era Intermedia juga penerbit yg sangat selektif, mustahil #bukuporno itu bisa lolos seleksi
9. Saya yakin, media yg menyebarkan berita bahwa #AdaDukadiWibeng itu #bukuporno tak baca buku itu, ini menyedihkan
10. Pdhl, buku #AdaDukadiWibeng disebut novel segmen dewasa pun bukan. Jika novel remaja msk SD, kesalahan bukan pd konten buku
14. Kecemasan si ustadz sptnya tak mendasar, tetapi jika dilihat kasus #AdaDukadiWibeng jadi beralasan
15. Bayangkan, jika buku pernikahan itu ‘salah kamar’ dg masuk perpus SD lantas disebut sbg #bukuporno si ustadz akan dituding penulis porno
16. Harus ada pembenahan serius, agar para penulis tak merasa diteror. Distribusi #DAK harus betul
17. Marketing buku juga harus paham isi buku yg dijual/diajukan ke proyek. Byk markerting buku tak melek buku di Indonesia, ini parah!
18. Media juga jangan asal sebar berita tanpa kroscek. Kalau begitu, apa bedanya dg acara gosip infotainment?
19. Atau, ini sebenarnya sebuah konspirasi utk menjatuhkan para penulis, penerbit dan organisasi yg vokal antipornografi? Wallahu a’lam.